Selasa, 07 Juli 2020

Cerpen Matematika Part 2 : Teka-Teki Bola Hilang

Part 2

“Yudo, aku baru menyadari kalau padang rumput ini luas, setelah aku berlarian mencari Pugi menelusuri padang rumput ini”

“Benar Wiby, padang rumput ini luas, jadi sulit untuk mencari seseorang yang kita cari disini”

“Yudo, menghitung besar luas itu seperti apa? Apa sama dengan keliling?” 

“Tidak Wiby, luas dan keliling itu berbeda”

“Lalu bagaimana kita mengetahui luas padang rumput ini?”

”Luas itu panjang kali lebar”

“Bagaimana kamu tahu kalau luas itu panjang kali lebar?”

“Kita ilustrasikan padang rumput ini persegi panjang yang berisi kotak-kotak” Yudo mengeluarkan alat tulis dari dalam tasnya dan menggambarkan persegi panjang yang berisi kotak-kotak. 

 


“Luas daerah persegi panjang ABCD adalah sama dengan banyaknya persegi – persegi satuan yang menutupi seluruh daerah persegi panjang ABCD tersebut”.

“Oh seperti itu, berarti luas persegi panjang itu 12 ya, karena banyak kotaknya 12”

“Iya betul wiby, bagaiman kamu menghitungnya?”

“Aku hitung satu persatu”

“Oke bisa seperti itu juga, tapi kalau persegi panjang skala besar contohnya padang rumput ini? Gak mungkin kan kita gambar kotak-kotak”

“Iya yah, jadi bagaimana?”

“Kita kalikan panjang sisi horizontal dan panjang sisi vertikal. Panjang sisi vertikal 3 pesegi satuan dan panjang sisi horizontal 4 persegi satuan. Maka luas persegi panjang ABCD tersebut adalah 4 x 3 = 12 satuan”.

“Oh seperti itu do, berarti bisa disimbolkan p = AB,  l = BC. Maka Luas = AB x BC atau L = p x l ”.

“Iya kamu benar sekali Wiby”

Hari mulai gelap, Wiby, Yudo dan Pugi kembali melanjutkan perjalanannya. Dalam perjalanan, Wiby mengungkapkan rasa penasarannya pada Yudo akan isyarat yang diberikan Pugi. 

Setelah beberapa hari tidak ada isu mengenai bola yang hilang, Yudho dan Wiby menceritakan kejadian yang sebenarnya pada pak Danu. Pak Danu pun menerima dengan baik cerita dari Wiby dan Yudo.

“Kok sepi, yang lainnya kemana ya?” ucap Yudo dalam hati.

“Hei nak, kenapa melamun?” ibu kantin membangunkan Yudo dari lamunan.

“Tidak bu, aku hanya heran saja kenapa kantinnya sepi? dan kemana teman-teman yang lain”.

“Iya, ini tidak seperti biasanya”.

Yudo melanjutkan makan siangnya, dia seakan tak peduli dengan keadaan sekitar yang tidak biasa ketika jam istirahat. Sepi, itulah suasana yang Yudo rasakan di kantin sekolah.

Setelah menghabiskan makan siangnya Yudo bergegas pergi, dia ingin mencari teman-temannya. Rasa penasaran terus menghantui dirinya, apalagi sejak bel istirahat berbunyi dia tidak melihat Wiby.

“Wiby, kemana ya?” 

Setelah lama Yudo mencari Wiby, Yudo berhenti di satu tempat dan melihat pada satu arah yang dekat dari tempat ia berdiri sekarang.

“Itukan…. (menghampiri dengan langkah pelan), Wiby apa yang kamu lakukan disini?”

“Eh yudo, (sembari memilih – milih kardus bekas di belakang sekolah), aku sedang mencari kardus bekas”

“Untuk apa?”

“Tempat mainan Pugi sudah rusak aku mau mencarikannya yang baru”

“Oh seperti itu, biar aku bantu?”

“Boleh Yudo, terima kasih”

“Jadi, mau yang berbentuk balok atau yang kubus?”

“Emang apa bedanya?”

“Tentu saja beda, kita lihat yang kubus” Yudo menunjukkan gambar kubus dari buku yang ia bawa.

 

Kubus memiliki:

1. Delapan tiitk sudut yaitu A, B, C, D, E, F, G, H

2. Enam buah sisi ABCD ( sisi alas), EFGH (sisi atas), BCGF, CDGH, ADEH, ABFE (bidang sisi tegak kubus)

3. Dua belas rusuk yaitu: AB, BC, CD, DA; (rusuk alas kubus), EF, FG, GH, HE; (rusuk atas kubus), AE, BF, CG, DH; (rusuk tegak kubus)

4. Enam buah bidang diagonal yakni: ABGH, CDEF, BCHE, ADGF, BDHF, dan ACGE

5. Diagonal ruang AG, BH, DF, dan CE

“Oh, kalau balok?”

“Balok hampir sama dengan kubus, bedanya hanya besar panjang rusuknya. Panjang semua rusuk pada kubus itu sama, berbeda dengan balok, balok memiliki panjang rusuk yang berbeda”

 

Coba lihat kardus yang ini, kita beri nama titik-titik sudut ini dengan KLMNOPQR. (sembari menunjuk titik-titik yang dimaksud dan memberi tulisan nama pada titik-titik sudutnya). KL kita sebut sebagai panjang, LM sebagai lebar, dan PL sebagai tingginya. 

“Oke aku paham sekarang”

“Oh iya Wiby, tadi aku ke kantin sekolah dan ada yang aneh disana”

“Aneh bagaimana?”

“Kantin terlihat sepi tidak seperti biasanya. Aku pun tidak melihat Rega dan teman-temannya”

“Aku pun tidak melihatnya. Sebentar lagi bel masuk berbunyi, kita pergi ke kelas”

“Baiklah…”

Sesampainya mereka di kelas, Wiby dan Yudo merasa ada yang aneh, 5 menit sebelum jam masuk biasanya teman-teman yang lain sudah berada di kelas. Tapi untuk kali ini tidak, hanya mereka berdua yang ada di dalam kelas.

“Yudo, kemana teman – teman yang lain ya?”

“Itulah yang membuatku penasaran dari tadi”

Lima menit sudah berlalu bel masuk pun berbunyi, namun belum ada tanda-tanda kedatangan Rega dan teman-temannya. Wiby dan Yudo melihat dari jendela dan pintu. Terlihat pak Danu berdiri dilapangan sedang menunggu para siswa yang akan mengikuti jam pelajaran olahraga.

“Wiby, apa tidak sebaiknya kita tanyakan pada pak Danu?”

“Boleh, tapi apa hubungannya dengan pak Danu?”

“Kita coba saja tanya, mungkin pak Danu melihat Rega dan teman-temannya”. Rega, Defa, Angga dan Putra adalah empat sejoli yang sering menjahili Wiby.

“Baiklah do, kita coba”.

Wiby dan Yudo menghampiri pak Danu.

“Maaf pak, mengganggu”

“Iya Yudo, ada apa?”

“Saya mau bertanya, apa bapak melihat Rega, Defa, Angga dan Putra?”

“Mereka sedang bapak hukum”

“Di hukum? memangnya mereka kenapa pak?” Tanya Wiby.

“Mereka yang telah mengambil bola-bola di ruang peralatan olahraga”

“Bapak tahu dari mana?” Wiby bertanya lagi.

“Ada kamera pengintai di ruang peralatan olahraga, kami bisa tahu siapa saja yang keluar masuk ruangan”

“Oh seperti itu pak, baiklah terima kasih atas informasinya” Yudo pamit dan mengajak Wiby untuk kembali ke kelas.

“Berarti maksud Pugi waktu itu…” Wiby mulai paham akan isyarat yang diberikan Pugi waktu itu.

“Pugi memberi tahu kita bahwa yang memberinya bola adalah Rega dan teman-temannya” Yudo melanjutkan tebakan Wiby.

“Tapi untuk apa rega melakukan itu, do?”

“Entahlah, tingkah Rega memang ada ada saja”

“Sebentar lagi kita akan libur semester, kita tahan dulu rasa penasaran ini” Yudo mengalihkan topik pembicaraan.

“Baiklah, oh iya Yudo aku baru ingat, klo aku mau mengajak Pugi ke padang rumput yang ada di dekat rumah nenek”

“Wah pasti Pugi suka, apalagi ditambah dengan udara pedesaan yang segar”

Bel berbunyi panjang, itu artinya jam pelajaran untuk hari ini telah berakhir. Sepanjang jalan pulang Wiby menceritakan pada Yudho rencana liburan semester. Mereka berbincang-bincang sampai diujung jalan dimana mereka harus berpisah, dan mungkin mereka tidak bertemu untuk beberapa minggu.

”Sampai jumpa Yudo! dan selamat liburan”

“Sampai jumpa juga! Jangan lupa untuk mengabariku”

Wiby dan Yudo saling melambaikan tangan. Namun rasa penasaran tak kunjung pergi dari pikiran Wiby.


nantikan part 3 nya ya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apasih Peran Matematika Dalam Kasus Covid-19?

     Saat ini dunia sedang dilanda oleh suatu wabah yang tentu semua orang mengetahui dan merasakan dampaknya yaitu pandemi covid-19. Dikuti...